Welcome to our worlds, and Glory

Sabtu, 30 Januari 2010

Arti kecantikan Menurut Beberapa Negara

Jepang:
   Di Jepang, kulit itu adalah kunci dari kecantikan. Wanita di Jepang mempunyai kulit lembut & cantik tanpa bekas, terutama di wajah mereka. Hal ini disebabkan karena wanita Jepang suka mengkonsumsi makanan & minuman yang mengandung collagen. Di Jepang, collagen sangat mudah ditemukan di supermarket, bahkan sudah banyak restaurant yang menyediakan makanan yang mengandung collagen. Tujuan mereka mengkonsumsi collagen adalah agar kulit mereka tetap halus, karena collagen adalah protein utama yang menyusun 75% area kulit dan berfungsi memberikan kekuatan dan kehalusan pada kulit.
Kulit wanita di Jepang memang halus, tapi tetap saja belum terasa lengkap tanpa rambut yang lurus, karena rambut lurus di Jepang juga dianggap cantik, dan kebanyakan rambut-rambut wanita Jepang itu memang lurus-lurus. Rambut lurus memang diibaratkan dengan gadis cantik di Jepang.



Taboo:
   Di Burma dan Thailand, anggota dari suku kayan memulai ritual kecantikan mereka dari waktu muda. Pada saat umur 5 tahun, mereka sudah memakai gelang berbentuk melingkar di sekitar lehernya. Gelang leher tersebut terus ditambahkan seiring dengan pertumbuhan mereka, dan hal tersebut membuat leher mereka semakin panjang seperti layaknya leher jerapah. Bagi mereka, leher yang panjang dengan gelang yang bersinar adalah tanda kedudukan dan keagungan mereka. Berat gelang leher tersebut bisa mencapai 22 pounds atau sekitar 10,5 kilo.








India:
   Wanita di India mencampur turmeric, lemon, dan honey untuk dioleskan ke kulit mereka, pada hari-hari perayaan seperti pernikahan atau acara keluarga. Mereka selalu memakai perhiasan, dan baju yang berwarna terang serta tanda merah di dahi mereka pada saat-saat tertentu. Tanda merah di dahi mereka biasa disebut kumkum dan mereka berpikir hal tersebut membuat mereka semakin menarik. Hampir di seluruh dunia tahu, bahwa wanita di India memiliki kulit & rambut yang indah, dan hal tersebut telah membantu para wanita di AS(Amerika) yang ingin memanjangkan rambut mereka dengan teknik catok rambut. Apa hubungannya rambut indah di India dengan para wanita di AS? Sekitar 25% rambut palsu di AS didatangkan dari hasil pengorbanan wanita-wanita di India. Para wanita di India mengorbankan rambut mereka untuk upacara keagamaan Hindu, dan mereka percaya bahwa dewa mereka sangat suka rambut. Kuil Hindu tersebut otomatis kedatangan banyak rambut, Lalu untuk apa semua rambut tersebut? ternyata rambut tersebut mereka jual ke pasaran, dan meraup keuntungan sebanyak 18 juta dollar per tahun (1 $ = Rp 10.340).seorang ahli penata rambut mengatakan bahwa kualitas yang paling bagus mutunya adalah rambut orang India.




Iran:
   Bagi wanita di Iran, kecantikan adalah memiliki hidung mancung yang mungil. Para wanita di Iran sangat suka dengan hidung mungil nan indah, karena para wanita di Iran biasanya memakai pakaian yang menutupi tubuhnya dari ujung rambut hingga kaki, kecuali wajah. Tapi Pertanyaannya “Apakah semua orang memiliki hidung cantik & mungil?” jawabannya ”Tidak”. Sesungguhnya kebanyakan wanita di Iran memiliki hidung yang besar, dan oleh karena itu, mereka rela melakukan segala cara untuk memperbaiki hidung mereka. Biasanya mereka melakukan operasi untuk memperindah hidung mereka, dan karena itu, negara Iran menjadi negara dengan jumlah operasi hidung terbanyak di dunia. Ternyata selain untuk kecantikan, operasi mereka juga menentukan status atau kedudukan, dan biasanya mereka memakai semacam plester di hidung mereka sebagai tanda bahwa hidung mereka telah dioperasi. Lucunya, banyak wanita di Iran yang memakai plester hidung walaupun mereka tidak melakukan operasi.



Brazil:
   Brazil adalah negara pengkonsumsi pil diet terbesar di dunia, karena para wanita di Brazil ingin mempunyai tubuh yang langsing. Selain memakan pill diet, para wanita brazil juga suka fitness & melakukan operasi. Seperti halnya wanita-wanita di Iran yang suka melakukan operasi hidung, wanita-wanita di Brazil juga sering melakukan operasi plastik. Operasi plastik di Brazil adalah operasi plastik terbanyak di dunia, sampai-sampai banyak majalah di Brazil yang khusus membahas tentang operasi plastik. Operasi dan kecantikan memang sangat penting di Brazil dan anehnya, anda bisa melakukan operasi di Brazil dengan mencicil/kredit, Jadi anda tidak akan terkejut orang miskin juga bisa operasi di Brazil. Para wanita Brazil menghabiskan 3/4 gajinya hanya untuk perawatan kecantikan.





Indonesia:
   Rahasia Kecantikan di Indonesia adalah langsing. Di Indonesia terdapat metode melangsingkan badan pasca hamil dengan memakai stagen. Stagen dililitkan di tubuh, untuk menekan perut dan pinggang yang besar setelah hamil. Memakai stagen membuat sang pemakai sedikit merasa sakit, karena tekanan yang diberikan stagen cukup keras.











Prancis:
   Di Paris, cantik adalah langsing, anggun, cantik, dan berkelas. Di Paris, para wanita menghabiskan banyak waktunya untuk perawatan kecantikan. Karena wanita Paris langsing-langsing, mereka hanya menyediakan baju dengan ukuran 12 untuk wanita. Anehnya, menurut mereka, umur 60 tahun adalah saat wanita Paris paling cantik.




Suku Maroi (Selandia Baru):
   wanita Maori yang hidup di Selandia baru memiliki ritual kecantikan yang unik yaitu lewat tato. Kaum pribumi yang berasal dari keturunan Polinesia mempercayai bahwa mereka akan terlihat lebih menarik jika men-tato bibir dan dagu mereka. Semakin bibir mereka berwarna biru, maka semakin cantik dan menggairahkan seorang wanita.




Oman;
   Wanita Oman senang menggunakan rebusan daun bunga mawar kering untuk mencuci rambut mereka. Air rebusan ini membuat rambut mereka wangi seperti wangi bunga mawar. Sementara untuk perawatan gigi, mereka memakai batang miswak untuk menyikat gigi. Unsur batang ini akan bereaksi dengan air ludah lalu membuat bibir berwarna oranye.
Selain itu, wanita Oman juga percaya bahwa semakin berwarna-warni perhiasan yang dikenakan, maka semakin cantik pula seorang wanita. Meski begitu, pakaian multi warna mereka kerap ditutupi oleh jubah bernama abaya yang menutupi baik tubuh maupun rambut. Beberapa wanita juga memakai burqa yang menyelubungi wajah. Selubung itu sendiri merupakan tanda kecantikan yang diyakini bakal membuat mata kelihatan lebih seksi.



Maurutania:
   Hampir di semua negara menganggap cantik itu ibarat dengan langsing , tapi di negara bagian Afrika barat, Big is Beautifull. Mauritania negara berpasir yang terletak di sebelah barat laut Afrika. Arti kecantikan sangat berlawanan di Mauritania, dimana besar itu lebih baik(Sexy) dari pada langsing. Semakin Besar(Gendut) seorang wanita, maka semakin banyak pria yang suka, jika semakin langsing maka semakin tidak laku. Mendengar hal tersebut, berbahagialah si Oprah, dan seluruh wanita di dunia yang kelebihan bobot. Karena semakin gendut, semakin banyak yang suka, maka sejak kecil anak-anak perempuan mereka diberi makan-makanan, dan susu onta yang berlemak tinggi secara berlebih. Karena berlebihan, anak-anak tersebut muntah, tapi malah diberi lebih banyak lagi. Makanya tidak heran, makanan di sana mengandung banyak lemak dan tak ada yang menjual makanan diet atau pil diet di Mauritania. Lucunya, pria di Mauritania haruslah kurus atau langsing.

Air Laut Ternyata Mengandung Emas

   Sumbawanews.com.- Air laut mengandung hampir semua unsur termasuk emas! Sebuah logam mulia yang seringkali dicari-cari manusia karena nilai ekonominya yang sangat tinggi. Berapa banyakkah emas yang terkandung di dalam air laut? Menurut para ahli, konsentrasi emas di dalam air laut adalah 0,00005 bpj (bagian per juta). Satu bpj (bagian per juta) dalam kasus ini adalah 1 miligram benda padat yang larut dalam 1 liter air.



Berarti jikalau konsentrasi emas di dalam air laut adalah 0,00005 bpj berarti di dalam setiap 1 liter air laut terdapat 0,00005 mg emas. Sepintas lalu kelihatannya memang sangat sedikit, namun mari sekarang kita hitung berapa emas yang terkandung di dalam 1 km3 (kilometer kubik) air laut:

Satu kilometer kubik sama dengan 1.000.000.000.000 liter atau 1012 liter, jadi di dalam satu kilometer kubik air laut terdapat:

= 50.000 gram emas atau 50 kilogram emas!

Jikalau harga emas sekarang kira-kira adalah Rp 300.000,- per gram maka 50 kilogram emas adalah 15 milyar rupiah! Sebuah jumlah rupiah yang fantastis! Nah, itu baru nilai rupiah dari emas yang terkandung dalam 1 kilometer kubik air laut padahal di planet kita tercinta ini terdapat kira-kira 1,3 milyar kilometer kubik air laut !!! Bayangkan besarnya nilai ekonomi dari emas yang terkandung di dalam air laut di planet bumi ini!

Lantas kenapa kita tidak ramai-ramai mendulang mengekstrasi emas dari air laut tersebut?? Nah… itu dia masalahnya….. karena ternyata sampai hari ini belum ada teknologi yang ekonomis yang mampu mengekstraksi emas dari air laut ini. Peralatan, usaha dan energi yang dibutuhkan untuk mengekstrasi emas dari air laut ini, dengan teknologi yang ada sekarang, ternyata bisa jauh lebih mahal dibandingkan nilai ekonomi emas yang didapat itu sendiri !! Jadi, ya, tidak ada gunanya secara ekonomi

Selasa, 19 Januari 2010

Efek Berfikir Positif(positive thingking)

      Berpikir positif merupakan suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada hal-hal yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Setiap pemikir positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gamblang dan polos serta tidak mudah terpengaruh sehingga menjadi putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan ynag dihadapi. Individu yang berpikir positif selalu didasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat (Peale, 996).
Sinclair (dalam Eysenck, 1990) menyatakan bahwa individu-individu yang mempunyai pikiran positif cenderung melihat hal yang positif secara lebih baik. Bagi individu yang menggunakan pola pikir positif, maka akan timbul keyakinan bahwa setiap masalah akan ada jalan pemecahannya. Pola pikir positif adalah cara berpikir yang optimis terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Individu yang biasa berpikir positif tidak mudah menyalahkan diri sendiri ataupun lingkungan apabila terjadi kesalahan. Kecenderungan berpikir individu baik positif maupun negatif akan membawa pengaruh terhadap penyesuaian dan kehidupan psikisnya (Goodhart, 1985).


Membentuk sikap positif terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan akan membuat seseorang melihat keadaan tersebut secara rasional, tidak mudah putus asa ataupun menghindar dari keadaan tersebut, tetapi justru akan mencari jalan keluarnya (Peale, 1996).
Menurut Albrecht (1980) berpikir positif berkaitan dengan perhatian positif (positive attention) dan juga perkataan yang positif (positive verbalization). Perhatian positif berarti pemusatan perhatian pada hal-hal dan pengalaman-pengalaman yang positif, sedangkan perkataan yang positif adalah penggunaan kata-kata ataupun kalimat-kalimat yang positif untuk mengekspresikan isi pikirannya, hal ini pada akhirnya akan menghasilkan kesan yang positif pada pikiran dan perasaan.
Aspek-aspek Berpikir Positif
Albrecht (1980) menyatakan bahwa dalam berpikir positif tercakup aspek- aspek sebagai berikut:
1. Harapan yang positif (positive expectation). Yaitu melakukan sesuatu dengan lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari perasaan takut akan kegagalan.
2. Affirmasi diri (Self affirmative). Yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat diri secara positif. Dalam hal ini individu menggantikan kritik pada diri sendiri dengan memfokuskan pada kekuatan diri sendiri.
3. Pernyataan yang tidak menilai (non judgement talking). Yaitu suatu pernyataan yang lebih menggambarkan keadaan daripada menilai keadaan. Pernyataan ataupun penilaian ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang cenderung memberikan pernyataan atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam menghadapi keadaan yang cenderung negatif.
4. Penyesuaian diri yang realistik (realistic adaptation). Yaitu mengakui kenyataan dan segera berusaha menyesuaikan diri dari penyesalan, frustasi dan menyalahkan diri.
Individu yang berpikir positif adalah individu yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menilai positif segala permasalahan. Albrecht (1980) berpendapat bahwa individu yang berpikir positif akan mengarahkan pikiran-pikirannya ke hal-hal yang positif, akan berbicara tentang kesuksean daripada kegagalan, cinta kasih daripada kebencian, kebahagiaan daripada kesedihan, keyakinan daripada ketakutan, kepuasan daripada kekecewaan sehingga individu akan bersikap positif dalam menghadapi permasalahan. Menurut Peale (1996) dengan berpikir positif, individu dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil disekitarnya.
Efek Berpikir Positif
Berikut ini akan dikemukan efek berpikir positif bagi seseorang berdasarkan pendapat dan penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Peneliltian Goodhart (1985) terhadap 173 mahasiswa menemukan bahwa berpikir positif mempunyai hubungan yang signifikan dengan kondisi psikologis yang positif, tetapi tidak berhubungan dengan adanya afek negatif dan simtom psikologis. Orang yang berpikir positif tinggi menunjukkan tingkat kondisi psikologis yang lebih positif, antara lain dilihat dari afek, harga diri, kepuasan umum dan kepuasan yang bersifat khusus.
Berkaitan dengan stres, berpikir positif dianggap sebagai metode yang cukup baik untuk mengatasinya. Peale dan Taylor (dalam Goodhart, 1985) membuktikan bahwa berpikir positif merupakan strategi yang baik dalam mengahadapi stres. Chaerani (1995) juga menemukan hasil yang sama. Penelitiannya terhadap 120 remaja di SMA 1 Cirebon melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara berpikir positif dan harga diri dengan daya tahan menghadapi stres. Analisis data menunjukkan sumbangan berpikir positif terhadap daya tahan mengahadapi stres sebesar 15 %. Penelitian terhadap pria eksekutif menemukan bahwa eksekutif yang memandang stressor sebagai tantangan, sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang mempunyai kesehatan fisik yang lebih baik daripada eksekutif yang memandang stressor sebagai ancaman (Goodhart,1985).
Beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa berpikir positif mempunyai pengaruh yang positif terhadap kondisi psikologis, daya tahan terhadap stres, kesehatan fisik dan merupakan metode yang baik untuk menghadapi stres.
Berpikir positif dalam menghadapi situasi yang sedang terjadi akan menolong seseorang untuk menghadapinya secara efektif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan yang dirasakan mengenakkan secara psikis atau dengan memungkinkan seseorang untuk mampu melihat dan menggunakan sumber-sumber eksternal (Folkman dalam Goodhart, 1985). Cridder, dkk., (1983) mengatakan bahwa dengan memusatkan perhatian pada aspek yang positif dari suatu keadaan atau situasi yang sedang dihadapi akan membantu individu untuk mengahadapi situasi yang mengancam atau menimbulkan stres sehingga dia mampu mereaksi segala peristiwa yang terjadi secara positif.
Penelitian juga menemukan adanya efek yang negatif dari berpikir positif dalam situasi tertentu. Berpikir positif kurang tepat bila diterapkan pada situasi yang menuntut untuk berprestasi karena individu yang berpikir positif menunjukkan prestasi yang kurang baik dibandingkan dengan yang berpikir negatif. Hal ini disebabkan karena individu yang bepikir negatif cenderung berusaha keras dan memiliki motivasi yang kuat untuk menghindari hasil yang buruk. Sebaliknya individu yang berpikir negatif menjadi kurang termotivasi untuk berusaha keras karena tingkat kekecewaan mereka rendah. Berpikir positif juga menyebabkan seseorang menjadi kurang kritis dan kurang peduli terhadap kekurangan mereka sehingga prestasi tidak tercapai (Goodhart, 1985). Hal ini menunjukkan bahwa apabila berpikir positif dihubungkan dengan kemampuan seseorang, maka akan menimbulkan akibat yang negatif, karena ketika berhadapan dengan tugas tertentu yang memerlukan kemampuan tertentu maka yang dituntut adalah kemampuan riil. Berpikir positif terhadap kemampuan seseorang dapat menyebabkan orang tersebut selalu menilai diri, lebih over estimate terhadap kemampuan dan tidak peduli dengan kekurangan yang dimiliki.
Pendapat lain tentang kelemahan berpikir positif dikemukakan oleh Covey (1997). Menurutnya, berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan membuat seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat yang salah. Pendapat Covey tersebut berkaitan dengan tujuan hidup bagi seseorang. Seseorang harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu harus sudah yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan dan alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif. Kalau yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan memperoleh hasil yang negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang salah. Covey menegaskan pentingnya kebenaran sebagai sebuah pandangan terhadap sesuatu atau tujuan hidup yang paling dasar.